Kamis, 27 Maret 2014

I. Waktu-Waktu Awal Betanam (Astronomi Pertanian) Sumber: Kitab Tajul Muluk (Mahkota Raja) tulisan tangan abad ke 17 M dan Kitab Falaqiyah serta wawancara dengan tokoh petani aceh tentang penentuan bulan dalam tahun hijriyah. Untuk jenis tanaman berbatang, bebiji, berbunga, berdaun dan berbuah di atas tanah ditanam pada waktu bulan naik dalam tahun hijriyah, yaitu 1 s/d 15 hari bulan sedangkan tanaman yang berbuah dan berakar didalam tanah ditanam pada waktu bulan turun dalam tahun hijriah yaitu 16 s/d 30 hari bulan. Penentuan hari dan Jenis tanaman Pada hari ahad (minggu) menanam segala jenis yang berbatang seperti: kulit manis, jati, mahoni, cemara laut, karet, dan sebagainya. Pada hari senin menanam segala jenis yang berbuah dalam tanah seperti kentang, singkong, ubi, jahe, kunyit, bawang, dan sebagainya. Pada hari selasa menanam segala jenis yang berbiji, sepert Padi, jagung, kacang hijau, merica, pinang, kemiri dan sebagainya. Pada hari rabu, menanam segala jenis yang berbunga seperti bunga mawar, melati, cempaka, kenanga, kemuning, melur, anggrek, dans ebagainya. Pada hari kamis menanam segala jenis yang berdaun seperti Nilam, Sawi, Bayam, Kol dan sebagainya. Pada hari jumat menanam segala jenis yang berbuah di atas tanah seperti kelapa, mangga, pepaya, pisang, cabai, terong, tomat dan sebagainya. Pada hari sabtu menanam segala jenis yang akarnya berguna seperti ginseng, akar wangi, akar ilalang dan sebagainya. Penentuan saat penanaman: Ahad (minggu) —->: pada pagi-pagi atau seetelah shalat asar Senin ————>: hampir tengah hari atau sebelum shalat zhuhur Selasa————>: waktu dhuha (dari jam 7 s.d 10) Rabu ————>: pada tengah hari atau setelah shalat asar Kamis ———–>: Pada pagi-pagi atau tengah hari Jumat ———–>: pada waktu selesai sholat jumat SAbtu ———–>: pada waktu dhuha atau pagi-pagi Catatan: Penanaman dilaksanakan pada waktu musim hujan Jika tidak hujan maka penyiraman tanaman dilakukan pada waktu sore atau malam hari Pemupukan tumbuhan dilakukan sore hari dan lahan dijaga tetap basah atau lembab (dilakukan dengan niat ikhlas kepada Allah agar tenaman stersebut dihindarkan dari penyakit dan diberikan hasil yang membawa berkah) Setelah memulai penanaman pertama pada waktu-waktu yang ditentukan untuk selanjutnya dapat diteruskan penanamannya pada pagi-pagi atau sore berikutnya tanpa harus mengikuti ketentuan di atas. Jadwal ini berlaku untuk pembibitan maupun penanaman penambilan hasil dilakukan pada waktu air surut. II. Cara Mencegah Hama Tanaman 1. Jangkrik dan Daun Pandan Wangi Jik di sawah/kebun banyak tikus, maka peliharalah jangkrik dengan cara memasukkan ke dalam bambu. Suara jangkrik dapat memekakkan telinga tikus sekaligus mengusirnya. Dapat juga disebarkan daun pandan wangi untuk mengusir tikus sebab aroma daun pandan tidak disukai tikus. 2. Abu Dapur dan Daun Pinang Untuk membasmi hama wereng, belalang, dll, di kebun/sawah, ambillah abu dapur dan campurkan air (satu liter abu dicamur dua liter air) lalu diaduk-aduk dengan daun pinang yang sudah tua, kemudian percikkan ke tanaman. 3. Semut Merah dan Tulan Binatang Membasmi Hama tanaman muda seperti cabe, tomat, kacang kuning dll dapat dengan cara mengikat tulang atau kulit binantang yang basah (baru) pada sepotong ranting lalu tancapkan di dekat tanaman yang hampir berbunga, kemudian tebarkan semut merah (rang-rang) maka semut merah akan memakan hama sekaligus membersihkan batan dan daun tanaman. Fungsi tulang dan kulit hanya untuk memikat atau membuat betah semut. Jika memanen hasil, semprotkan air pada tanaman maka semut akan berkumpul di sarangnya sehingga panen dapat dilakukan. Untuk tanaman tua seperti nangka, mangga, dll tulang atau kulit binatang cukup diikat dekat pohon dan sambungkan dengan seutas tali maka semut segera berkumpul di tulan dan panen dapat dimulai. 4. Cacing Untuk Menggemburkan Tanah Agar tanaman menjadi subur, tanamlah pada tanah yang gembur dengan cara memasukkan cacing ke dalam tanah. Sebelum cacing ditanam tanah harus disiram air untuk mengusir semut jika ada di sekitar dan dalam tanah tersebut. Penyiraman tanah juga dimaksudkan untuk memudahkan cacing membuat sarang (liangnya) di dalam tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar